Bedah KBK

sudah rata-rata 4-5 tahun seluruh FK di Indonesia menerapkan KBK, nah saatnya sekarang membedah KBK dari makro sampai mikrokurikulum,bahkan sampai nanokurikulum. nah untuk membedahnya perlu dr. SpBPk(spesialis bedah pendidikan kedokteran) supaya ngak malpraktek.

Syarat menjadi mahasiswa kedokteran

Syarat Umum :

1. Beriman dan Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Sekarang baru syarat khususnya :

1. Memiliki motivasi dari dalam diri sendiri untuk menjadi dokter. Bukan motivasi dari luar. Misalnya motivasi dari luar karena suruhan ortu, karena ingat pepatah kalau jadi dokter nanti bisa rumah bertingkat, mobil mengkilat.

2. Memiliki IQ minimal rata-rata atau di atas rata2. Hal ini sangat perlu untuk modal penalaran klinik. Kalau IQ dibawah rata2 seringnya bila disuruh menalar kasus PBL (problem based learning) seringnya “Jaka sembung naik ojek, ngak nyambung Jek.”

3. Memiliki locus of control yang positif. Artinya sadar bahwa hasil sesuatu pekerjaan tergantung pada usaha dirinya sendiri.

4. Memiliki efikasi diri yang kuat. Anda adalah apa yang anda pikirkan. Anda harus mampu berpikir bisa untuk bisa. Buang pikiran tidak bisa sebelum mencoba sesuatu.

5. Memiliki mental yang kuat. Karena dengan sistem Kurikulum berbasis kompetensi banyak sekali masalah-masalah akademik dan non akademik yang perlu dihadap dengan mental yang sehat/stabil. Tidak boleh cengeng dan minder.

6. Memiliki fisik yang kuat. Karena belajarnya membutuhkan stamina dan kebugaran yang oke. Jangan sampai belajar sudah mati-matian selama satu bulan, ternyata waktu pas mau ujian koit karena sakit.

7. ……..

8……..

Sekian dulu, nanti ditambahkan, kalu ada masukan lainnya silahkan di komentari

Model tentang kemandirian belajar siswa dan peran Guru

Grow (1991) menampilkan model SSDL merupakan urutan yang berkelanjutan dari peningkatan kontrol pelajar dan pengurangan kontrol guru sehingga peran pelajar dari tergantung menjadi mandiri.

Stage 1. Pelajar dengan kemandirian rendah (Learner of Low Self Direction) Pelajar dengan kemandirian rendah atau tergantung memerlukan bimbingan dan arahan dari gurunya. Peran guru disini sebagai Authority/coach yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol pelajar tehadap pelajarannya. Strategi belajar yang cocok untuk pelajar pada stage ini adalah kuliah yang menekankan pada isi kuliah, terstruktur, tugas yang spesifik dan jelas.

Stage 2. Pelajar dengan kemandirian sedang (Learners of Moderate Self Direction) Pelajar pada stage ini merupakan pelajar yang memiliki motivasi. Mereka lebih memiliki kepercayaan diri dan lebih tertarik untuk belajar daripada pelajar stage 1. Mereka kadangkala menolak materi pelajaran yang diberikan guru karena mereka tidak ditunjukkan kegunaan dari yang dipelajari untuk kelanjutan kariinya. Peran guru disini adalah sebagai motivator/guide. Mereka seharusnya memberikan penjelasan yang jelas mengenai pentingnya hal-hal yang dipelajari ini untuk hidup pelajarnya. Peran guru disini pemnting dalam mendukung agar pelajar mampu menyusun tujuan belajar yang realistik dan dapat dicapai serta mengawasi mereka dalam mencapai tujuan belajar dalam rangka mengurangi ketergantungan dan meningkatkan kemandirian pelajar.

 Stage 3. Pelajar dengan Kemandirian Intermediate (Learners of Intermediate Self Direction) Pelajar pada stage ke tiga ini telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan awal untuk mempelajari suatu hal. Mereka telah siap untuk belajar dibawah petunjuk guru, tetapi juga siap untuk belajar atas kemauannnya sendiri. Mereka telah memiliki konsep diri yang baik, kepercayaan diri dan kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, tetapi masih membutuhkan pengembangan lebih jauh untuk mengurangi ketergantungan mereka kepada guru. Peran guru disini adalah sebagai fasilitator yang berbagi membuat keputusan bersama pelajar, dan memberi kesempatan pelajar untuk meningkatkan kontrol belajarnya.

Stage 4. Pelajar dengan kemandirian tinggi (Learners of High Self Direction) Pelajar pada stage ini mampu menyusun tujuan dan standat belajar dengan atau tanpa bantuan ahli, institusi atau sumberdaya lain untuk meraih tujuannya. Mereka telah sadar dan mampu bertanggung jawab terhadap proses belajar. Mereka telah memiliki kemampuan dalam manajemen waktu, menyusun tujuan belajar, evaluasi diri, peer kritik, pencarian informasi dan menggunakan sumber belajar. Peran guru disini sebagai konsultan/delegasi.

Penelitian nyeleneh

Bagi dosen atau mahasiswa FK  yang berminat untuk menggadakan penelitian, dibuka tema sebagai berikut :

“Pengaruh frekuensi dan durasi pemadaman listrik terhadap prestasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran”

“Pengaruh frekuensi dan durasi pemadaman listrik terhadap kinerja dosen fakultas kedokteran”

Inspirasi penelitian karena pengalaman nyata dilapangan,tapi perlu dibuktikan secara ilmiah untuk membuktikan “apakah ada pengaruhnya”

Ntar disambung lagi…soalnya listrik mau mati nih……………….. akh tewas dah…..

FGD untuk menentukan pemetaan ilmu kedokteran dasar

Alhamdulillah akhirnya FGD (focus group discussion) untuk menentukan topik-topik ilmu kedokteran dasar yang akan diberikan ke mahasiswa di blok 1,2 dan 3 akhirnya dapat terlaksana. Kegiatan ini sangat penting guna memetakan pengetahuan dasar yang diperlukan mahasiswa sebagai prior knowledge dalam menghadapi blok-blok selanjutnya yang langsung ke masalah-masalah berbasis sistem organ. Acara ini diikuti dari seluruh bagian yang terlibat di ilmu kedokteran dasar.

Selanjutnya Insya allah akan dilakukan juga FGD untuk menentukan materi – materi untuk pembekalan pembuatan skripsi. FGD ini perlu agar materi tersebut terintegrasi dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.

Lama ngak ngeblok

Wah, sudah lama ngak posting nih. Ternyata setelah selesai pendidikan MeDU, malah terasa kalo yang pendidikan sebenarnya langsung turun di lapangan. Sekarang lagi sibuk jadi prajurit membuat buku blok, skill dan rancangan pengajaran, ternyata turun langsung membuat buku-buku tersebut minta ampuun repotnya.